Sahabat, seperti yg kita ketahui bersama bahwa beberapa waktu yg lalu tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2023 Dompet Dhuafa Riau telah melaksanakan soft launching pilantrokopi yg beralamat di Jl. Kartama, Kelurahan Maharatu, Kec, Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Konsep dari pilantrokopi ini adalah kedai kopi kekinian yg berbasis pemberdayaan. Pilantrokopi ini merupakan Unit usaha yg menjadi bagian dari program philantropreneur Dompet Dhuafa yang menggabungkan kewirausahaan yang dikelola secara profesional berbasis filantropi Islam. Dengan memberdayakan penerima manfaat sebanyak 3 orang yang merupakan salah satu dari golongan asnaf penerima zakat, pilantrokopi ini hadir untuk membantu mereka memiliki softskill dan kemampuan menjadi seorang barista yg handal, tidak hanya dalam meracik kopi, tapi mereka juga di bekali pengetahuan secara detail tentang kopi dari hulu hingga ke hilirnya.
Selain itu, tujuan program ini merupakan hilirisasi dari program pemberdayaan petani kopi yg berada di kawasan perkebunan Solok Sirukam yg saat ini disebut sebagai Program Desa Kopi Solok Sirukam, di Jorong Kubang Nan Duo, Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Solok Sirukam merupakan salah satu penghasil komoditi kopi terbaik yg berada di wilayah Sumatera Barat, bahkan kopi menjadi salah satu komoditi unggulan dikawasan perkebunan tersebut, selain bawang, padi, jagung dan tanaman lainnya. Kopi yang mereka hasilkan dinobatkan menjadi salah satu kopi unggulan bukan tanpa alasan, berada di daerah yg merupakan dataran tinggi, menjadikan kopi dapat tumbuh subur di daerah tersebut.
Berdasarkan sejarah, keberadaan komoditi kopi di perkebunan solok sirukam telah ada sejak zaman belanda. Adanya kebijakan tanam paksa yg dibuat pada masa pemerintahan kolonial Belanda di abad ke-19 tepatnya ditahun 1847 memerintahkan setiap keluarga yang memiliki tanah dan iklim yang cocok untuk tanaman kopi diwajibkan menanam kopi sebanyak 150 batang. Meskipun menjadi salah satu komoditi unggulan, para petani perlahan mulai meninggalkan kopi sebagai tanaman yg mereka tanam di perkebunan mereka, mereka lebih memilih menaman tanaman holtikultura seperti bawang, jagung, padi dan tanaman lainnya. Kopi tidak lagi menjadi pilihan utama mereka, karena jangka waktu masa tanam dan panen kopi yg terbilang cukup lama, serta harga pasar yg tidak sesuai, kemudian tengkulak yg menerima juga terbilang sangat sedikit. Sehingga petani kesulitan untuk menjual hasil dari kebun mereka, oleh sebab itu perlahan mereka mulai meninggalkan kopi sebagai komoditi utama pertanian mereka.
Perlahan waktu berjalan, harapan itu mulai muncul kembali setelah Dompet Dhuafa hadir untuk mengembangkan komoditi kopi solok sirukam dengan menghadirkan program pemberdayaan, pada tahun 2019 Dompet Dhuafa membentuk kelompok tani yg diberi nama Kelompok Petani Cirubuih Indah Nan Jaya. Para petani di daerah ini diberikan pendampingan secara intensif oleh dompet dhuafa untuk pengembangan kopi di daerah tersebut, adapun pendampingan ini mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, hingga proses panen. Kopi yg dikembangkan di daerah ini adalah kopi jenis Arabika dengan varietas kartika dan sigararutang. Dengan kondisi geografis dan masyarakat yg antusias, akhirnya kopi ini dapat dikembangkan, setelah 3 tahun merawat dan menjaga pertumbuhan kopi ini, tepat 3 tahun setelah proses penanaman, pada tahun 2022 kelompok petani cirubuih indah nan jaya berhasil melaksanakan panen perdana.
Proses untuk menikmati segelas kopi bukanlah proses yg singkat, ada banyak step yg harus dilewati. Mulai dari menanam bibit kopi, kita membutuhkan waktu selama 3 tahun untuk bisa mulai memanen perdana buah kopi. Setelah panen, buah kopi masih harus melalui proses perambangan, pencucian, penjemuran dan pengupasan kulit. Proses pasca panen inipun memakan waktu hingga 60 hari, untuk menghasilkan greenbeen, yg kemudian masuk ke proses roasting. Didalam proses pasca panen itupun harus sangat telaten dan teratur, karna petani harus terus menjaga suhu dan kelembaban dari kopi itu sendiri. Selain menjaga kelembaban, petani juga harus rutin membalikkan biji kopi yg dijemur setiap 2 jam sekali agar biji kopi kering secara merata.
Dengan proses yg begitu panjang dan rumit ini, maka akan sangat miris rasanya jika petani kopi tidak dihargai dengan membeli murah apa yg mereka tanam dan hasilkan. Oleh sebab itu Dompet Dhuafa hadir untuk memberdayakan dan mensejahterakan petani dengan menghadirkan program pemberdayaan bagi Kelompok Petani Cirubuih Indah Nan Jaya. Bukan hanya mengelola hulunya saja, tapi dompet dhuafa juga turut membantu para petani untuk memasarkan produk mereka. Selain itu juga, Dompet Dhuafa juga menghadirkan program pilantrokopi sebagai hilirisasi dari program pemberdayaan petani kopi ini. Kedai kopi kekinian ini hadir dengan semangat pemberdayaan. Menggunakan kopi solok sirukam sebagai bahan baku utama kopi, menjadikan pilantrokopi ini sebagai salah satu pasar untuk terus mengembangkan dan memberdayakan petani yg berada di daerah solok sirukam. Kini, telah banyak penerima manfaat dari program pemberayaan ini mulai dari hulu hingga ke hilirnya. Semoga program ini bisa terus berjalan dan bisa terus menebar kebermanfaatan.