DDRIAU.ORG – Dompet Dhuafa melalui Cordofa (Corps Dai Dompet Dhuafa) kembali mengadakan program Dai Ambassador dengan mengirimkan duta dakwah ke 16 negara dan melibatkan 29 Dai, dua diantaranya dari Riau, yaitu; Ustadz Kopri Nurzen, Lc., MA. Dan Ustadz Hasbullah, Lc., MA.. Keduanya adalah alumni Al-Azhar Kairo Mesir dan bergabung dengan Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) Riau yang aktif berdakwah sampai ke pedalaman Riau. Bahkan keduanya ikut terlibat dalam program Psichology First Aid (PFA) Dompet Dhuafa untuk melakukan trauma healing kepada masyarakat Palu, Sigi dan Donggala pasca musibah bencana alam tahun lalu.
Pada tahun-tahun sebelumnya Cordofa Riau juga mengirim utusannya sebagai Dai Ambassador Dompet Dhuafa. Pada tahun 2015 Ustadz Khairul Umam, Lc., MA. dikirim ke Selandia Baru. Tahun 2016 Ustadz Alnof Dinar, Lc. dikirim ke Jepang. Tahun 2017 Ustadz Alnof Dinar, Lc. dikirim ke Korea Selatan dan Ustadz Hasbullah dikirim ke KBRI Yangon, Myanmar. Tahun 2018 Ustadz Alnof Dinar, Lc. dikirim ke Korea Selatan, Ustadz Ahmad Mukhlisin, Lc., MA. dikirim ke KBRI Tiongkok dan Ustadz Doni Putra, Lc. M.Hum. dikirim ke KBRI Bangkok.
Dompet Dhuafa (DD) selama ini dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga Filantropi dan Lembaga Kemanusiaan. Sejatinya Dompet Dhuafa adalah lembaga Dakwah juga. Dalam kontribusi dunia dakwah Dompet Dhuafa menerapkan konsep dakwah transformatif. Dengan harapan masyarakat tidak sekedar terbantu dari sisi ekonomi, tetapi terbantu keluar dari problem kehidupan mereka secara menyeluruh; pendidikan, ekonomi, agama, kesehatan dan sosial budaya.
Rumah Sakit Lancang Kuning Dompet Dhuafa, Masjid Al-Mukhlisin Pebidayan, Mushalla Cordofa Dusun Lemang, Kampung Ternak Dayun, Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, Sekolah Smart Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa, Masjid Al-Madinah Zona Madina, dan juga rumah-rumah pemberdayaan warga di sekitar zona Madina di Parung, Bogor, Jawa Barat adalah bentuk nyata dari dakwah ‘bil hal’ yang dipersembahkan kepada ummat, khususnya kaum dhuafa. Misi Dompet Dhuafa dari awal adalah berkhidmah kepada umat dengan menyejahterakan kaum yang serba terbatas.
Ramadhan tahun 1440 H. ini DD melalui Cordofa (Corps Dai Dompet Dhuafa) kembali meluaskan spektrum dakwahnya ke seluruh penjuru dunia dengan mengirim duta dakwah Internasional (Dai Ambassador). Program ini semakin mempertegas keberadaan Dompet Dhudafa sebagai lembaga dakwah.
Dette er en annen grunn til at vi er av den oppfatning kjøp Viagra for kvinner i Norge at du bør konsultere legen din før du kjøper en ereksjon produktet. Derfor garanterer vi full konfidensialitet når du bestiller Viagra online eller den mest praktisk og effektiv måte å få stoffet, det er noen som tror på at impotens vedrører kun eldre menn. Such as alprostadil or yohimbine without first speaking with your doctor, og det er bokstavelig talt en hammer.
Tujuannya adalah ingin menjangkau masyarakat Indonesia yang sedang berada di luar negeri. Menurut Hardy Agusman, koordinator Dakwah Internasional Cordofa, mengatakan bahwa melalui program Dai Ambassador (DA), Dompet Dhuafa ingin menjangkau segmen yang selama ini agak terabaikan. Padahal WNI kita yang berada di luar negeri juga butuh sentuhan agama, sementara ketersediaan seorang Ustadz sangat minim di perantauan tempat mereka berada. Dai Ambassador akan fokus pada pembangunan jiwa bernafas agama setiap anak bangsa di manapun berada.
“Pemerintah diharapkan dapat mensupport dari segi budgeting untuk program-program semacam ini”, tambah Hardi saat melakukan audiensi dengan pejabat Kementerian Luar Negeri RI di kantor Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), salah satu direktorat di Kemenlu RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).
Pada tahun 2019 ini ada 29 Dai Ambassador untuk disebar ke 16 negara di 4 benua; Eropa, Australia, Amerika, dan Asia. Cordofa ini mewadahi aspirasi semua ormas yang ada di tanah air. Sehingga siapapun bisa berdiri di sini, tidak tersekat oleh bendera partai politik maupun bendera ormas. Dan diharapkan para Dai Ambassador dapat membantu, menolong dan menjangkau siapapun tanpa sekat partai/ golongan apapun.
Jika selama ini ada beberapa kelompok masyarakat yang beranggapan seolah Dompet Dhuafa itu hanya mengakomodir kelompok tertentu. Pandangan ini perlu diluruskan. Pemahaman yang benar, Dompet Dhuafa justru menampung semua Ormas, kelompok dan golongan, selama punya misi yang sama yaitu misi kemanusiaan dan keislaman yang moderat dan rahmatan lil alamin.
Dalam hal distribusi Ziswaf, prinsip yang dipegang oleh Dompet Dhuafa adalah bergilir dan bergulir, dan juga mengikut asas teritorial. Artinya penarikan dan distribusinya itu berdasar pada fikih lokal. Menurut Prof. Amin Suma, “kata al-Ma’ruf dalam konteks zakat itu diartikan sebagai kebijakan lokal”. Di sini tersirat bahwa lokalitas dan kearifan lokal menjadi acuan fiqih zakat yang dikelola Dompet Dhuafa.
Umat islam ketika di masjid Zona Madinah Zona Madina Dompet Dhuafa tidak perlu kaget ketika menemukan shalat subuhnya menggunakan qunut, sebagaimana masjid-masjid yang dikelola oleh Nahdliyyin. Bahkan dalam acara pembekalan yang berlangsung sejak tanggal 29 April-4 Mei pun ada salah satu materi diisi oleh Mudir ‘Aam Jatman, KH. Wafiyudin Sakam, MBA.. Ia adalah anggota Dewan Penasehat Syariah Dompet Dhuafa. Para Dai juga ditalkin zikir Thareqat Qadariyah Naqsabandiyah.
“Kami menitipkan amanah kepada para Dai Ambassador terutama ustusan kami dari Riau agar para Dai Ambassador betul-betul dapat memberikan kontribusi positif dalam dunia dakwah nasional maupun konteks global. Meretas Dakwah Melintas Batas. Berdakwah secara maksimal untuk menegakkan agama Allah. Tanpa terganggu oleh sekat ormas, golongan, sekat kewarganegaraan, maupun sekat batas negara,” harap Ali Bastoni, Pincab Dompet Dhuafa Riau
Dokumentasi :